"Kado sekaligus juga kehormatan sebagai warga lokal, mudahan suatu saat perannya semakin besar," lanjutnya.
Sementara itu, Dayang Donna Faroek, Ketua Yayasan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Samarinda, menyebut dirinya sebelum ditarik ke Tim Transisi IKN, telah melakukan fit and proper test, pada dua pekan lalu.
"Pada saat saya fit and proper test, saya memberikan dua program. Segi usaha, saya akan melakukan pendekatan dengan asosiasi yang bernaung dibawah Kadin, saya akomodir dan memberikan informasi terkait masalah IKN," ungkapnya.
Sektor UMKM, Dayang Donna bakal memberikan akses kepada UMKM di Sepaku dan sekitarnya untuk mempermudah akses memiliki nomor induk berusaha (NIB).
Dengan adanya NIB, pelaku usaha akan dimudahkan dalam hal pemberian permodalan dari perbankan.
"Saya akan bekerjasama dengan BKPM dan Bank Indonesia, serta perbankan-perbankan milik pemerintah, untuk memberikan permodalan kepada masyarakat yang mempunyai NIB," tegasnya.
"Jika sudah memiliki NIB, dan lolos verifikasi, kita bisa ke perbankan untuk mendapatkan permodalan Rp50 juta hingga Rp100 juta. Ini yang akan saya gencarkan di sekitar IKN," pungkasnya.
(redaksi)