Anies mampu mengungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sering mendominasi survei.
Dari hasil survei IPO, menunjukkan Anies Baswedan mendulang suara sebesar 34,7%, lalu Ganjar Pranowo di posisi kedua dengan angka 29,6% dan Prabowo Subianto sebesar 27,5%.
Adapun hasil sejumlah lembaga survei sebelumnya kerap menempatkan Ganjar di peringkat pertama sebagai capres.
Posisi kedua dan ketiga cenderung fluktuatif dan diisi oleh Prabowo atau Anies.
Direktur IPO, Dedi Kurnia Syah menjelaskan salah satu faktor yang membuat naiknya suara Anies adalah deklarasi Anies maju di Pilpres 2024 oleh tiga partai pendukungna yakni NasDem, PKS, dan Demokrat.
3. Charta Politika Indonesia
Lembaga survei Charta Politika Indonesia kembali merilis hasil survei terkait dengan elektabilitas bakal calon presiden pada Pilpres 2024.
Hasilnya, Ganjar Pranowo unggul dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam simulasi tiga nama.
Direktur eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menyampaikan elektabilitas Ganjar kembali meningkat pasca polemik Piala Dunia U-20.
Sebab, dampak dari penolakan yang disampaikan Ganjar berimbas pada penurunan elektabilitas Ganjar.
Dalam simulasi tiga nama, Ganjar unggul jauh dari Prabowo dan Anies Baswedan.
Ganjar memperoleh elektabilitas 38,2%.
Diikuti Prabowo Subianto 31,1% dan Anies Baswedan 23,6%.
Namun, elektabilitas Ganjar kembali meroket usai deklarasi Ganjar sebagai capres yang dilalukan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Batu Tulis, Bogor, pada 21 April 2023.
Elektabilitas Ganjar sempat anjlok di angka 31,4% pada awal April 2023.
Pihaknya melakukan uji setelah 10 hari deklarasi Ganjar di Batu, ditemukan angka elektabilktas yang sangat luar biasa.
Dia mengakui, elektabilitas Ganjar usai dideklarasikan merupakan capaian tertinggi pasca peristiwa Piala Dunia U-20.
(redaksi)