Dalam rencana pengembangan, Asli berharap sekolah yang dibangun memiliki karakteristik khusus.
"Kita pengen buat sekolah jadi model di Samarinda minimal kalau ada presiden atau tamu pejabat kehormatan yang datang kita punya satu sekolah yang representatif," ucapnya.
Proses pembangunan sekolah ini direncanakan dimulai tahun 2024 ini sekolah yang ada mau dibongkar total berdiri dua sampai tiga lantai walau satu lokasi 30 persen digunakan untuk bangunan, sisanya area terbuka.
"Jadi walau terpadu gedung nya SD, SMP, SMA sendiri. Bongkar tahun ini paling lambat April," terang Asli
Sementara anggaran yang dialokasikan untuk proyek ini mencapai Rp70 miliar dari APBD kota, dengan tambahan Rp30 miliar untuk SMP 50 di Loa Bakung.
"Harapannya kita kepenginin produknya bagus jadi anak-anak karakternya bagus, bahasa Inggrisnya bagus, intelektualnya bagus. Tapi bukan berarti sekolah lain itu engga bagus," pungkasnya.
(Tim redaksi)