POJOKNEGERI.COM - Pemerintah Kota Samarinda berencana akan melakukan Pembangunan Sekolah Terpadu dan Unggulan SMPN 16 dan SMP Lobang 3 di Sungai Kunjang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin, mengungkapkan terkait perubahan paradigma pendidikan di kota Samarinda pada tahun 2024.
"Tadi kita melaporkan ke Wali Kota, SMP 16 dijadikan kawasan terpadu. Ada SD, SMP, SMA kewenangan provinsi di 2024 dicarikan waktu. Karena ini menjadi role model berarti nanti disitu tidak banyak muridnya," kata Asli Nuryadin saat dihubungi melalui via telepon pada Selasa (23/1/2024) lalu.
Ia menjelaskan bahwa sebagai solusi atas kelebihan kapasitas di SMP 16, pihak Dinas Pendidikan berencana membangun SMP 50 sebagai sekolah penyangga.
"1,5 km dari lokasi sekolah itu kita bangunkan SMP 50 itu sarana prasana rangking 1 SMP 16, SMP 50 posisi kedua. Itu jadi sekolah penyangga karena SMP 16 itukan kondisi 30 rombongan belajar, overload. Pertama kita bikin plan ada 9 sekolah. Sekolah dibuat model tidak boleh banyak muridnya, tapi sekali lagi anak kita tidak terputus untuk akses nya," jelasnya.
Asli juga menekankan pentingnya kualitas sarana prasarana sekolah dan kualitas gurunya pasti diperhatikan karena sekolah unggul tidak mesti ruangan baik tapi perilaku anak jadi baik. Alangkah baiknya di barengan sarana prasarana baik.
"Wali Kota ingin ada satu sekolah model yang jadi rujukan. Harapan ke depan di kecamatan lain, tanah sekolah bagus, higienus, terbuka hijau, asupan kantinnya, itu ada contohnya," ungkapnya.
Dalam rencana pengembangan, Asli berharap sekolah yang dibangun memiliki karakteristik khusus.
"Kita pengen buat sekolah jadi model di Samarinda minimal kalau ada presiden atau tamu pejabat kehormatan yang datang kita punya satu sekolah yang representatif," ucapnya.
Proses pembangunan sekolah ini direncanakan dimulai tahun 2024 ini sekolah yang ada mau dibongkar total berdiri dua sampai tiga lantai walau satu lokasi 30 persen digunakan untuk bangunan, sisanya area terbuka.
"Jadi walau terpadu gedung nya SD, SMP, SMA sendiri. Bongkar tahun ini paling lambat April," terang Asli
Sementara anggaran yang dialokasikan untuk proyek ini mencapai Rp70 miliar dari APBD kota, dengan tambahan Rp30 miliar untuk SMP 50 di Loa Bakung.
"Harapannya kita kepenginin produknya bagus jadi anak-anak karakternya bagus, bahasa Inggrisnya bagus, intelektualnya bagus. Tapi bukan berarti sekolah lain itu engga bagus," pungkasnya.
(Tim redaksi)