POJOKNEGERI.COM - Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengenai gedung kantor pusat Pertamina masih menyewa di Jakarta, menuai polemik.
Namun, pernyataan Ahok itu dibantah oleh Pertamina sendiri.
Awalnya, Ahok yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) meminta PT Kilang Pertamina segera memindahkan kantornya di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal ini dikarenakan menyusul adanya beberapa pertimbangan.
Salah satunya yakni harga sewa gedung atau perkantoran di Jakarta yang terbilang sangat mahal.
Ahok menyebut Pertamina harus merogoh kocek hingga Rp382 miliar untuk menyewa gedung dengan ukuran dan jangka waktu tertentu.
Padahal, anak usaha PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) itu memiliki aset properti di Balikpapan yang dipandang bisa dimanfaatkan sebagai lokasi perkantoran.
"Hulu dan kilang menyewa kantor di sini (Jakarta) itu 92.000 meter persegi, Rp382 miliar, belum operasionalnya," ucap Ahok, dikutip dari Okezone.
Ahok juga menyoroti Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang saat ini masih berkantor di Jakarta.
Perusahaan di bawah Subholding Upstream atau PT Pertamina Hulu Energi (PHE), terpakasa mengeluarkan dana Rp3 miliar untuk membayar sewa gedung.