Untuk pengadaan air bersih di Kota Samarinda saja, lanjut dia, Gubernur Kaltim Isran Noor telah menyerahkan kepada Wali Kota Samarinda pembangunan air minum dengan total anggaran lebih dari Rp 53 miliar.
“Yang sudah diserahkan ini berupa peningkatan sistem boster ringroad 2 sebesar Rp 9,4 miliar. Kemudian pemasangan pipa interkoneksi di tahun 2020 sebesar Rp 11,7 miliar, pengembangan spam di Palaran tahun 2020 sebesar Rp 3,3 miliar, pengembangan spam Sambutan tahun 2020 sebesar Rp 2,6 miliar, pembangunan jaringan distribusi pipa Kalhold I tahun 2021 Rp 12,8 miliar, pipa Bengkuring dan pengembangan resort voam dan Korpri Sempaja tahun 2021 sebesar Rp 1,9 miliar dan pembangunan boster spam Perum Korpri Sempaja tahun 2021 sebesar Rp 2,4 miliar,” rincinya.
Walaupun belum semua masyarakat Kaltim terlayani air bersih, kendati Pemprov Kaltim ditegaskan Fitra Firnanda akan terus meningkatkan targetnya dalam hal pemenuhan air bersih.
“Sektor air minum dalam RPJMD kita berangkat di angka 54 persen. Artinya, ada 46 persen penduduk di Kaltim yang belum terlayani air bersih, akses layak air bersih dari jumlah penduduk. Tapi Pemprov tetap komitmen untuk terus berusaha memenuhi kebutuhan air bersih,” tutupnya.
(adv/diskominfokaltim)