“Sedangkan untuk rencana aksi kami merekomendasikan tanaman hortikultura bisa memaksimalkan lahan pekarangan atau lahan yang belum terbangun dengan menanam cabe, tomat dan jahe,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Rusmadi dalam sambutannya mengapresiasi Bapperinda Samarinda yang sudah mengambil langkah untuk melakukan kajian akademis terhadap potensi lahan pertanian seiring dengan potensi bertambahnya jumlah penduduk.
“Dan saya juga mengapresiasikan kepada para akademisi dari Universitas Politeknik Pertanian yang sudah meluangkan waktu khusus untuk berbicara dan berdiskusi terkait kondisi pangan pada moment kali ini,” ucap Rusmadi.
Karena menurut Rusmadi yang juga Dosen Pertanian dari Universitas Mulawarman ini, mengatakan jika berbicara terkait pangan berarti juga berbicara tentang kenegaraan.
Bahkan dalam arahannya pagi itu, ia teringat kutipan dari Presiden RI pertama Soekarno yang mengatakan persoalan pangan berarti berkaitan dengan hidup dan matinya sebuah negara.
Oleh sebab itu, ia menepatkan masalah pertanian dan pangan ini sangat penting untuk meyakinkan jika urusan pangan juga menjadi urusan semua pihak.
Untuk itu, Rusmadi berharap hasil kajian ini bisa diimplementasikan saat di lapangan demi pengembangan lahan pertanian di samarinda.
“Karena hal-hal sederhana seperti urusan cabe dan bawang saja jika salah-salah bisa berpengaruh terhadap inflasi, sehingga bisa menimbulkan masalah serius bagi kondisi ekonomi sebuah kota. Belum lagi ditambah masalah stunting juga sangat berkaitan dengan masalah pangan,” pungkasnya. (*)