“Dorongan motivasi dan ilmu yang diberikan guru telah memberikan banyak sekali pemahaman di tengah masyarakat yang majemuk,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Nanda mengungkapkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di Kaltim tidak bisa hanya bergantung pada kecerdasan siswa semata. Peningkatan mutu pendidikan harus dimulai dengan meningkatkan kualitas guru. Untuk itu, Nanda berharap pemerintah dapat memberikan lebih banyak insentif finansial, pengembangan profesional, dan pengakuan publik terhadap jasa guru.
Apalagi kata Nanda, Kaltim bersiap menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN), fokus pada kearifan lokal diharapkan dapat mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan.
“Peningkatan pendidikan dapat dilakukan melalui peningkatan fasilitas pendidikan, pelatihan guru yang lebih baik, dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masa depan. Khususnya kurikulum berbasis kearifan lokal. Apalagi Kaltim jadi IKN,” ucapnya.
Tak hanya itu, pemerataan akses pendidikan dan mengurangi kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan serta memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan akses pendidikan yang setara perlu terus didorong.
“Jangan ada lagi membeda-bedakan hak dalam mendapatkan akses pendidikan yang layak di Kaltim. Antara di kota dan desa harus setara, baik fasilitas pendidikannya, maupun tenaga pengajarnya,” pungkasnya.
(ADV/DPRD Kaltim)