POJOKNEGERI.COM - Silicon Valley Bank (SVB) bankrut.
Menjadi pertanyaan mengapa bank yang masuk dalam urutan ke 16 terbesar di Amerika Serikat itu bisa alami kebangkrutan.
Hal ini bisa dilihat dari pola bisnis dari SVB.
Seperti bank-bank lainnya, SVB juga melakukan investasi di berbagai sekuritas, termasuk Available for Sale (AFS) Securities.
Available for sale securities atau Sekuritas yang tersedia untuk dijual merupakan investasi yang tidak akan dimiliki sampai jatuh tempo, tetapi juga tidak akan dijual kembali dalam jangka pendek dan penilaiannya menggunakan harga wajar/fair value.
SVB lantas, menjual hampir semua sekuritas AFS-nya dengan kerugian US$1,8 miliar atau setara dengan Rp27,6 triliun.
Lalu, pada Rabu (8/3/2023), SVB mengumumkan pada para pemegang saham bahwa mereka telah menjual semua AFS-nya secara substansial.
Belum diketahui, kenapa SVB menjual sekuritasnya begitu banyak. Namun, ada beberapa pandangan yang menilai bahwa hal tersebut berkaitan dengan fakta para startup yang belum menyetorkan banyak modal dalam beberapa bulan terakhir karena adanya kendala ekonomi akibat inflasi.