Selain mencari ikan, sebagian masyarakat suku Bajo juga telah belajar budidaya beberapa komoditas bahari, seperti lobster, ikan kerapu, atau udang.
Identik dengan laut, kemampuan menyelam suku Bajo tak perlu diragukan.
Masyarakat suku ini diketahui mampu menyelam hingga kedalaman 70 meter hanya dengan sekali tarikan napas.
Mereka juga tak memerlukan baju khusus maupun alat bantu pernapasan saat menyelam.
Hanya dengan kacamata renang dari kayu yang membantu mencegah air masuk ke mata.
Keahlian dalam mengarungi laut ini pun membuat banyak ilmuwan dunia tertarik untuk meneliti suku Bajo.
Salah satunya, sekelompok ilmuwan dari University of Copenhagen dan University of California yang mencoba menguak misteri asal-usul kehebatan Suku Bajo.
Hasil penelitian menunjukkan, organ limpa dari orang-orang suku Baju ternyata 50 persen lebih besar daripada manusia pada umumnya.
Ukuran limpa di atas normal itu berpengaruh terhadap produksi oksigen dalam darah suku Bajo yang lebih jauh lebih banyak.
Para peneliti juga menyebutkan, keahlian orang Bajo merupakan bentuk terjadinya mutasi gen akibat seleksi alam.
Diketahui, hampir seluruh orang Bajo terlahir dengan perbedaan gen tersebut.
(redaksi)