"Juga yang belum menikah atau untuk calon pengantin. Sebelum menikah, diberikan edukasi, diperiksa kesehatannya. Jadi sebelum menikah, mereka siap secara fisik," Imbuhnya
Akan hal tersebut, Ketua Pelaksana TPPS Kaltim yang merupakan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menyatakan sanggup dan akan bekerja secara maksimal.
Pihaknya akan terus berkoordinasi di seluruh elemen masyarakat hingga ke level terendah yakni RT, untuk melakukan monitoring, sosialisasi, dan penyuluhan. Khususnya bagi calon pengantin dan mereka yang sedang hamil, serta menyusui.
"Nanti kita akan berkoordinasi dengan pusat agar dana desa yang digelontorkan dari pusat ke desa-desa itu bisa diarahkn untuk honor dan kegiatan program penanggulangan stunting," terang Hadi.
Sementara itu TPPS menargetkan penurunan tiap tahunnya sebesar 4 persen. Sehingga, pada Tahun 2024 angka stunting berada di presentase 14 persen. Sesuai target yang diberikan oleh pemerintah pusat.
Diketahui, angka stunting di Kalimantan Timur (Kaltim) masih tingga, yakni 22,8 persen. Namun demikian, angka ini di bawah rata-rata nasional, yakni 24,4 persen. Akan tetapi angka ini di atas rata-rata yang ditentukan oleh World Health Organization (WHO), yaitu di bawah 20 persen.
Sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim memiliki PR besar untuk menekan angka stunting.
(adv/diskominfokaltim)