Mereka menghadapi realitas yang jauh berbeda dari ekspektasi, dengan kampung Maluhu yang masih berupa hutan belantara.
Namun, dengan sikap gotong royong dan saling tolong-menolong, mereka berhasil bertahan dan membangun kehidupan di Maluhu.
Sekda Kukar, Sunggono, mengapresiasi Kelurahan Maluhu atas pembuatan film ini.
"Selamat bagi seluruh warga Maluhu, terutama para pendahulu transmigrasi sesepuh yang sudah membuka wilayah ini semenjak tahun 1970, sehingga sampai hari ini keadaan kelurahan sudah sangat maju," ujar Sunggono.
Dengan dukungan dari pemerintah dan antusiasme warga, komunitas film di Kutai Kartanegara memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi daerah. (adv)