Kedua, tiga bidang kerja sama pembangunan hijau, pembangunan digital, dan kesejahteraan rakyat diarahkan untuk implementasi berbagai MoU G2G yang telah ditandatangani pada 2023 lalu untuk bidang kerja sama ekonomi digital, transisi energi dan hilirisasi.
"Saya juga sampaikan agar perusahaan-perusahaan Tiongkok yang telah bekerjasama dengan Indonesia dalam investasi energi hijau, turut mengundang suppliernya untuk berinvestasi di tanah air. Khususnya industri baterai berbasis nikel untuk menggunakan produksi nikel di Indonesia," terangnya.
Di sisi lain, Luhut juga menjelaskan bahwa dirinya meminta bantuan China untuk membantu upaya Indonesia dalam meningkatkan kualitas udara.
Dalam hal ini adalah techinal assitance untuk penurunan polusi dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap, selain itu Luhut juga mengundang pemerintah China untuk berpartisipasi dalam Indonesia International Sustainability Forum yang akan digelar pada 5-6 September 2024 mendatang.
Luhut menambahkan pada 2025 Indonesia dan China akan merayakan 75 tahun hubungan diplomatik.
Ia pun berharap kedua negara tetap saling mendukung dan mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya bersama-sama.
"Seperti dua batang bambu yang tumbuh berdampingan kemudian menjulang mencapai langit. Sehingga model kemitraan strategis komprehensif yang kami jalin bersama selama ini, menjadi model percontohan rasa senasib sepenanggungan untuk mewujudkan masa depan bersama-sama bagi negara berkembang lainnya," pungkasnya. (*)