“Pesawat (dari Samarinda) yang ada cuman WingsAir dengan kapasitas 60 set (kursi penumpang), ada yang besar dari Balikpapan tapi itu cuman sekali berangkat dalam sehari. Otomatis akan ada ratusan bus kontingen yang berangkat ke Berau dengan waktu yang hampir bersamaan. Iya kalau jalanan mulus? Belum lagi sekarang cuaca hujan. Kalau mogok satu, bayangkan aja semua pasti mogok dan jadi seperti apa pertandingan di Berau,” bebernya.
Dengan kondisi demikian, tak ayal Muslimin pun mengutarakan usulannya, yakni pelaksanaan empat cabang olahraga yang mana fasilitas penunjangnya belum siap sama sekali maka pelaksanaannya bisa dipindahkan ke kabupaten/kota yang jauh lebih siap.
“Jadi tuannya rumahnya itu tetap di Berau, tapi pelaksanaan empat cabor yang fasilitasnya belum siap dipindahkan ke kota seperti Samarinda atau Balikpapan yang sudah memiliki sarana dan prasarana yang jauh lebih siap,” tekannya.
Meski demikian, diakhir Muslimin menambahkan kalau pelaksanaan Porprov VII Berau tetap akan berlangsung sesuai jadwal, maka kontingen Samarinda akan tetap berangkat dengan segala resikonya.
“Kita terpaksa berangkat dengan kondisi apapun dan saya meyakini kalau nantinya pertandingan berjalan dengan kondisi yang tidak maksimal. Kita besok rapat di Koni Kaltim, membahas kesiapan panitia. Kalau pun bisa diundur alangkah lebih baiknya dijadwalkan ulang pada 2023 mendatang,” pungkasnya.
(Advetorial)