Situasi yang semakin memanas ini dipicu oleh bunyi klakson yang sangat nyaring dari sopir truk CPO. Kejadian ini membuat FX Yapan dan rombongan terkejut.
"Kami berhenti, dia juga berhenti. Ajudan saya dan sopir truk saling menyampaikan pendapat. Ini memicu emosi ajudan, dan kejadian yang tidak diinginkan terjadi," paparnya.
"Saya turun untuk melerai, ada keponakan saya juga yang turun. Namun, sempat ada tendangan. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan," tambah FX Yapan.
Meskipun kejadian tersebut awalnya memicu amarah, namun keesokan harinya, kedua belah pihak bertemu dan sepakat untuk berdamai.
"Kami telah berkomunikasi, mereka menyatakan ingin berdamai. Kami bersedia, dan kami bahkan mengajak mereka ke rumah sakit untuk pemeriksaan yang biayanya kami tanggung," jelasnya.
Dalam kesepakatan damai ini, FX Yapan mengungkapkan bahwa pihaknya akan memanggil perusahaan sopir truk untuk membahas Standar Operasional Prosedur (SOP) kendaraan besar saat melintas di jalan umum.
"Saya harap, setelah ini kita dapat bersama-sama membahas SOP agar para sopir truk di masa depan memiliki pedoman yang jelas saat berkendara di jalan umum, dan untuk menghindari korban-korban akibat perilaku ugal-ugalan para sopir truk," pungkasnya.
(tim redaksi)