Kamis, 16 Januari 2025

Berita Internasional Terkini

Jenderal Nuklir Rusia Tewas, Ukraina Diduga Dalang di Balik Serangan

Kamis, 19 Desember 2024 17:18

Jenderal Rusia yang mengepalai Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi, dan Kimia, Letnan Jenderal Igor Kirillov

POJOKNEGERI.COM - Jenderal Rusia yang mengepalai Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi, dan Kimia, Letnan Jenderal Igor Kirillov, tewas bersama ajudannya dalam sebuah serangan bom yang diyakini didalangi Dinas Intelijen Militer Ukraina, SBU, Selasa (17/12/2024). Hal ini terjadi saat Moskow masih dalam posisi perang dengan Kyiv.

Mengutip Reuters, Kirillov tewas saat sebuah skuter listrik yang berada di dekatnya meledak. Foto dan video dari tempat kejadian menunjukkan pintu masuk ke sebuah gedung apartemen yang hancur, dengan batu bata yang menghitam akibat bom tersebut

"Letnan Jenderal Igor Kirillov, yang merupakan kepala Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi, dan Kimia Rusia, tewas di luar sebuah gedung apartemen bersama asistennya ketika sebuah bom yang disembunyikan di skuter listrik meledak," kata Komite Investigasi Rusia.

Seorang sumber SBU mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa badan intelijen Ukraina berada di balik serangan itu. Sumber itu mengatakan bahwa sebuah skuter yang berisi bahan peledak meledak, menewaskan Kirillov dan ajudannya, saat mereka melangkah ke pintu masuk sebuah rumah di Ryazansky Prospekt di Moskow.

"Pembunuhan kepala pasukan perlindungan radiasi dan kimia Federasi Rusia adalah pekerjaan SBU," kata sumber itu.

Letnan Jenderal itu juga tercantum dalam basis data tidak resmi Ukraina yang luas tentang orang-orang yang dianggap sebagai musuh negara yang disebut Myrotvorets (Pembawa Perdamaian). Sebuah foto Kirillov di situs web itu ditimpa kata "Dilikuidasi" dengan huruf merah pada Selasa pagi.

Kirillov, 54 tahun, adalah perwira militer Rusia paling senior yang dibunuh di Rusia oleh Ukraina. Pembunuhannya kemungkinan akan mendorong otoritas Rusia untuk meninjau protokol keamanan bagi petinggi militer dan mencari cara untuk membalas dendam atas pembunuhannya.

Para investigator Rusia mengatakan mereka telah membuka kasus pidana atas pembunuhan dua prajurit. Sumber penegak hukum mengatakan kepada media Rusia bahwa kasus terorisme kemungkinan akan dibuka.

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
pojokhiburan