Airlangga juga menyoroti insentif pajak biofuel di Prancis yang terbukti diskriminatif terhadap biofuel berbasis kelapa sawit.
Uni Eropa diminta untuk menyesuaikan kebijakan Delegated Regulation sesuai aturan WTO.
Keputusan ini, menurut Airlangga, dapat berdampak pada kebijakan European Union Deforestation Regulation (EUDR), yang implementasinya ditunda hingga Desember 2025.
Airlangga berharap momen ini menjadi peluang bagi Indonesia dan Malaysia untuk memperkuat strategi agar komoditas sawit tidak lagi mengalami diskriminasi.
“Dengan kemenangan ini, saya berharap hambatan dalam perundingan IEU-CEPA dapat diselesaikan segera” pungkas Airlangga.
Aerikel ini telah tayang di YouTube Pojok Negeri Media: https://www.youtube.com/watch?v=nbTFJ5O9_K0
(*)