Namun Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Apple belum memenuhi persyaratan pemerintah, terutama jika dibandingkan dengan investasi raksasa teknologi tersebut di negara lain.
Hal sama juga dimuat Reuters.
Laman itu menulis judul "Indonesia says Apple's $100 mln investment proposal inadequate".
Disebut bagaimana sebenarnya Apple menawarkan investasi yang lebih besar di negara tetangga, yakni Vietnam dan Thailand.
Namun dikatakan, walau Apple tidak memiliki fasilitas manufaktur di Indonesia, tetapi sejak 2018, perusahaan mendirikan akademi pengembang aplikasi, yang dianggap Jakarta sebagai cara bagi perusahaan untuk memenuhi persyaratan konten lokal untuk penjualan model iPhone lama.
"Perusahaan biasanya meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri untuk memenuhi aturan tersebut melalui kemitraan dengan pemasok lokal atau dengan mendapatkan suku cadang di dalam negeri," tulis Reuters.
"Agus mengatakan Apple memiliki komitmen investasi yang luar biasa sebesar US$10 juta yang seharusnya telah dilakukan sebelum 2023. Ia juga ingin Apple berkomitmen untuk investasi baru hingga 2026. Kementerian akan mengundang Apple untuk mengunjungi Indonesia untuk bernegosiasi lebih lanjut," Reuters.
(*)