Lalu, ada Parung Panjang, Bogor (99 batang rokok), Babakan, Tangerang Selatan (98 batang rokok), Bedahan, Depok (96 batang rokok), Panunggangan Utara, Tangerang (95 batang rokok), Gunung Sindur, Bogor (95 batang rokok), Cipayung, Jakarta Timur (95 batang rokok), Semanan, Jakarta Barat (92 batang rokok), dan Cibubur, Jakarta Timur (91 batang rokok).
Sederet solusi jangka pendek bermunculan dari pemangku jabatan, baik di tingkat daerah maupun pusat.
Mulai dari work from home, penggunaan kendaraan listrik, melarang kendaraan tidak lulus emisi melintas di Jabodetabek, hingga usul Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberlakukan sistem 4 in 1.
Budi menyebut skema 3 in 1 bakal ditingkatkan menjadi 4 in 1 di DKI Jakarta, di mana ada 4 orang dalam 1 mobil.
Menurutnya, udara Jakarta bisa lebih bersih jika kepadatan kendaraan berkurang.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut buruknya udara Jakarta dan sekitarnya imbas kontribusi debu.
Selain itu, masifnya penggunaan kendaraan pribadi menjadi faktor yang memperburuk.
Sayangnya, kementerian yang dipimpin oleh Siti Nurbaya itu malah membantah jika polusi di Jakarta dan daerah penyokongnya disebabkan oleh kepungan kepungan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) bertenaga batu bara.
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK Sigit Reliantoro membantah klaim kepungan emisi PLTU berbekal hasil satelit Sentinel-5P yang memuat informasi sebaran tropospheric column density untuk beberapa gas, termasuk nitrogen dioksida (NO2).