Alasan kelima yang disampaikan Fadli Zon adalah krisis ketersediaan vaksin.
"Hingga hari ini, jumlah penduduk Indonesia yang telah menerima vaksin, kurang dari 5 persen. Dengan tingkat ketersediaan vaksin yang rendah, tanpa ada langkah yang luar biasa , kita tak ada bisa menghadapi tsunami Covid-19," ucap Fadli Zon.
Alasan-alasan itu yang Fadli Zon sebut menjadi alasan, pemerintah Indonesia harus bisa mengambil langkah luar biasa dalam penanganan Covid-19.
"Termasuk meminta bantuan dunia internasional," ujarnya.
"Beberapa langkah yang bisa diambil, misalnya segera menutup gerbang lalu lintas internasional. Batasi mobilitas penerbangan domestik hanya untuk keperluan logistik dan kesehatan. Minta bantuan negara sahabat yang sudah berhasil mengatasi pandemi dan segera bentuk lembaga yang pejabatnya bekerja full time untuk mengatasi tsunami Covid-19," ujarnya.
Selain itu, Fadli Zon juga menyebut penanganan Covid-19 akan sulit berhasil jika pejabat yang mengurus penanganan Covid-19, bekerja rangkap jabatan.
"Penanganan Covid-19 di negara kita tidak akan berhasil selama para pejabat pelaksananya bekerja rangkap jabatan. Saya termasuk yang mengusulkan agar Presiden kita langsung yang memimpin situasi darurat ini, sehingga semua kementerian/ lembaga fokus menghadapi darurat pandemi," ujarnya.
(redaksi)