Deskripsi:
- Matahari dan langit mengartikan harapan baru dan kefanaan
- Kucing mengartikan keluguan
- Kuyang mengartikan ketakutan
- Gunung mengartikan puncak perubahan
- Gedung-gedung mengartikan sebuah bayangan tentang banyaknya pembangunan yang terbengkalai nantinya
- Orang berkumpul digambarkan tidak realis mengartikan tentang para pemuda yang hanya bisa menyaksikan fenomena perubahan yang ada di depan
- Wajah babi hutan setengah mengartikan sumber pangan yang minim akibat pengurangan wilayah hutan nantinya
- Mandau mengartikan keberanian
- Wanita rebahan mengartikan kebingungan tentang masa depan dari berpindahnya ibu kota negara karena merasa menjadi korban keinginan orang tua yang uzur tanpa melibatkan peran anak muda sebagai penerus bangsa
- Tangan kanan mengartikan persiapan kecil
5. Squidy Squads (Pencipta Imaji Keindonesiaan)
Deskripsi:
Semua bermula dari pemuda yang di mana di antaranya merupakan salah satu pelopor, dan Sang Pencipta Imaji ke Indonesiaan, yang menjadi pemberi gagasan untuk pemuda-pemuda yang hidup di jaman beliau hingga generasi penerusnya.
Tokoh Mohammad Yamin mungkin kita familiar dengan namanya, namun hanya sebatas tahu atau singgah di benak tanpa tahu lebih mengenai siapa dan apa yang telah beliau lakukan sehingga namanya menjadi begitu dikenal dan banyak tercatat di buku-buku sekolah.
Sebelum lebih jauh membahas lukisan, akan lebih baik kita mengenal sedikit siapa beliau sebenarnya.
Mohammad Yamin lahir pada tahun 24 Agustus 1903. Banyak karya sastra yang lahir dalam benaknya, termasuk Sumpah Pemuda. Karya-karya yang beliau berikan seperti sebuah sihir yang membuatnya terus hidup abadi di dalam jiwa-jiwa muda di masanya hingga kini. Dan akan terus tumbuh dan berkembang, tak terlepas oleh ruang dan waktu.
Semua perkenalan singkat ini ingin kami tuangkan dalam betuk sebuah karya mural. Potrait wajahnya menjadi salah satu pembuka apa yang ingin kami sampaikan dalam bentuk lukisan, memperkenalkan lakon utama yang bermain dalam kisah kita semua, para pemuda.
Mungkin ini seperti paradok, seperti pertanyaan klasik, dahulu mana telur atau ayam? Lucu!!. Itulah lukisan kami yang lebih mengarah dalam bentuk pernyataan lebih dahulu mana secangkir kopi atau Ide, yang tentunya semuanya terhubung. Salah satu contoh terdapat di dokumentasi kongres Sumpah Pemuda, jika kita telisik lebih seksama sedikit terdapat secangkir kopi.
Kita tahu kebanyakan seniman termasuk para pemikir, selalu ada secangkir kopi yang membantu dalam pembentukan sebuah karya. layaknya sebuah penghubung di antaranya, mediasi dalam penyaluran ide yang bersarang dalam benak setiap insan.
Tumpukan buku dalam gambar, merupakan karya-karya beliau yang ingin kami tunjukan kepada kaum kawula yang lupa akan sejarah dan budayanya.
Sekarang fokus kita terarah pada latar belakang dan gambar keseluruhan yang lebih menggambarkan hasil jerih payah beliau yang memupukan api semangat kepada jiwa-jiwa muda untuk terus menghasil karya.
6. Sketchless (Khayalan)
Deskripsi karya :
- Mengambil tema kaltim sebagai ibukota negara
- Penggambaran beberapa ikon kota Samarinda sebagai simbolis akan visual tatanan kota yg secara kebetulan juga sebagai simbolis toleransi, diantaranya ada islamic center, gereja katedral dan kantor gubernur.
- Karena tidak ada gambaran pasti mengenai masa depan ibukota negara, dan juga atas asas teknologi yg makin hari makinnya berkembang dan memanjakan manusia, maka mengambil unsur-unsur cyberpunk untuk penggambaran masa depan, dalam hal ini berupa warna warna yang lumrah digunakan pada tema cyberpunk.
- Burung enggang dan motif dayak sebagai simbolis dari unsur budaya lokal.
- Bunga bunga menggambarkan kesan kemayu dan lemah lembut.
- Menerapkan peraturan dari panitia mengenai pandangan pemuda terhadap masa depan pada karya mural dalam bentuk style gambar bebas yg bertanggung jawab, seperti halnya penggambaran yang simple, warna yang kontras dan bentukan yang bebas.