Seiring dengan masuknya Islam ke wilayah Buton, kemudian membuat Kerajaan Buton berubah menjadi bentuk kesultanan yang dikenal dengan nama Kesultanan Buton.
Kerajaan Buton berganti nama menjadi Kesultanan Buton sejak pemerintahan Murhum Sultan Kamuddin Khalifatul Khamis di tahun 1538.
Hal itu seiring dengan masuknya Islam yang dibawa oleh orang-orang Arab yang datang ke Buton.
Dalam catatan sejarah yang dilaporkan detikTravel, Buton tidak pernah dan bukanlah jajahan Belanda, meskipun Belanda sudah datang ke Indonesia dengan kedatangan VOC sejak tahun 1600-an.
Belanda enggan datang ke Buton karena wilayahnya dikuasai oleh kerajaan yang kuat dan di kelilingi benteng untuk memantau kapal yang sangat luas.
Saking luasnya Benteng Buton, di kemudian hari, dinobatkan sebagai benteng terluas di dunia versi Guinness World Records.
Padahal jika dilihat dari wilayahnya, Buton adalah tempat singgah strategis bagi bangsa barat yang akan mencari rempah-rempah ke Maluku.
Namun, karena anggapan kuatnya Kerajaan Buton, Belanda tak mau mencari masalah.