Pasca-Rakernas II PDI Perjuangan di Lenteng Agung belum lama ini, membuktikan bahwa Ganjar Pranowo menjadi sasak dalam permainan isu oleh para pihak untuk membelah kekuatan PDI Perjuangan sendiri.
Meski sebenarnya, sudah tegas Sekjen PDI Perjuangan Hasto menyebutkan beberapa kali dalam kesempatan bahwa sedang ada isu yang tengah dibangun untuk membelah kekuatan PDI Perjuangan dengan memanfaatkan figur Ganjar dan Puan.
Bahkan Ganjar sendiri membacakan rekomendasi Rakernas II yang salah satu poinnya menyebutkan bahwa penetapan capres maupun cawapres dari PDI Perjuangan adalah hak prerogatif Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum. Langsung isu yang tengah lama dibangun tentang Ganjar dan Puan runtuh seketika. Dalam Pilpres mendatang PDI Perjuangan tetap menjadi kunci. Kenapa demikian? Sebab banyak partai yang menunggu capres dari partai Banteng moncong putih tersebut.
Demikian halnya yang dialami Gus Muhaimin Ketua Umum PKB. Dalam beberapa bulan dia dibombardir, mulai dari pernyataan Ketua Umum PBNU Gus Yahya, bahkan sekarang Yenny Wahid. Secara mata telanjang, banyak pihak yang beranggapan bahwa ini soal lama pasca-kejadian almarhum Gus Dur dan Gus Muhaimin.
Tetapi disisi yang lain ada juga kalangan yang menilai bahwa serangan bertubi-tubi tersebut adalah sebuah operasi, dimana kita tahu, sepertinya ada figur yang nantinya akan disiapkan menjadi capres.
Salah satu yang telah disebut oleh jejaring NU adalah Erick Tohir, yang pertama kali dilontarkan oleh Ketua Umum PP GP Ansor Gus Yaqut.