POJOKNEGERI.COM - Politikus PDIP, Aria Bima, menyebut dirinya bisa saja tidak dilantik sebagai anggota DPR usai suara pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md di bawah partai.
Jauh sebelum ini, PDIP menerbitkan surat instruksi terhadap DPD, DPC, anggota dewan, hingga seluruh caleg agar perolehan suara seluruh caleg tiap daerah sama dengan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Mencuatnya surat perintah itu sempat dikonfirmasi oleh Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto.
Dia menyebut surat itu viral saat itu karena ada yang khawatir.
Hasto mengatakan kekhawatiran muncul lantaran banyak pihak yang mencoba mengepung PDIP dalam kontestasi politik saat ini.
Bahkan, pihak-pihak tersebut melakukan berbagai upaya intimidasi.
Selepas Pilpres 2024 yang dihelat 14 Februari yang lalu, Aria Bima menyebut suara PDIP unggul pada pileg, namun merosot di pilpres berdasarkan hasil quick count.
Karena itu lah, Aria Bima menyebut hal itu bisa membuatnya tidak dilantik sebagai caleg.
"Ya masalah kan. Kenapa sekarang suara pileg lebih tinggi daripada suara pilpres? Karena itu, itu pertanyaan yang harus dijawab oleh semua kader termasuk saya yang ada di Solo. Karena itu instruksi partai yang bisa membuat saya tidak bisa dilantik," ucap Aria Bima, dilansir dari detik.com.
Dia pun kini menginvestigasi anomali tersebut.
Karena itu lah, Aria Bima menyampaikan saat ini tengah melakukan penelusuran penyebab merosotnya suara Ganjar-Mahfud di pilpres.
Bahkan, dia menyebut di TPS tempat FX Rudy mencoblos dan dirinya, Ganjar-Mahfud kalah.
"Saya sudah telepon Mas Rudy, saya datengi kades, lurah, saya datengi warga, ada apa?. Di tempat tinggal saya saja, bisa kalah. Di tempat tinggalnya Pak (FX) Rudy saja, TPSnya Pak Rudy saja," jelasnya.
Apalagi, perolehan suara Ganjar-Mahfud sekitar 17 persen di hitung cepat belum mendapatkan tambahan dari parpol pengusung lain hingga pengaruh istri Ganjar, Siti Atikoh dan anaknya, Alam Ganjar. (*)