Waktu berenang, saya lihat ada dinding dari marmer tapi tertutup oleh lumut.
Saya suruh bersihkan lumut dan saya baca di situ ada tulisan 'Honden en Inlander Verbodeen'.
Ya, artinya, anjing dan pribumi dilarang masuk kolam renang. Saya baca itu tahun 1975.
Jadi, dulu kita dijajah, dibantai, diperbudak, dimiskinkan, dan dianggap lebih rendah dari anjing.
Anda minta saya refleksi, saya pernah hidup di tengah orang Eropa.
Saya ingat, waktu itu saya satu-satunya murid yang bukan kulit putih, tiap hari saya diejek guru.
Setiap hari dibilang bangsa monyet, ini itu, 'Prabowo your people live on trees'.
Saya alami, saya sekolah di beberapa negara selalu mereka bilang begitu, rakyatmu tinggal di pohon, saya mengalami.
Jadi kalau anda minta saya refleksi, saya ingin melihat Indonesia menjadi negara bermartabat, terhormat sebelum meninggal.
Saya ingin lihat tidak ada kemiskinan di republik Indonesia.
Saya ingin lihat anak-anak Indonesia kuat, gembira, senyum dan orang tuanya gembira.
Itu yang mendorong saya.
Kalau Anda merefleksi saya, saya tidak mau bangsa saya dihina terus.
Saya ingin bangsa saya terhormat berdikari.
Saya ingin melihat adik-adik saya semua nanti pake mobil, naik motor, pakai jam, pakai sabun, pakai parfum, dan pakai sepatu buatan Indonesia.
Itu yang saya cita-citakan, terima kasih, selesai. (redaksi)