Tak sampai di situ saja, sepanjang tahun 2023 ini ditemukan sebanyak 4.119 kasus TBC di Kota Samarinda.
Meskipun mengalami penurunan pada tahun 2020, angka kasus TBC di kota Tepian ini kembali meningkat pada tahun 2021. Kemudian disusul lonjakan sepanjang tahun 2022 - 2023.
Pemerintah Kota Samarinda, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), menyikapi hal ini dengan serius. Selajutnya, Dinkes Samarinda akan menggencarkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk mengatasi masalah ini.
Program TB Dinkes Samarinda menyediakan sarana diagnosis dan obat anti-TBC yang mudah diakses oleh masyarakat dan akan diberikan secara gratis. Hal ini disampaikan oleh Pengelola Program TB Dinkes Samarinda, Baharudin.
"Kami berupaya dalam penyediaan sarana diagnosis dan obat anti TBC yang mudah diakses masyarakat secara gratis," ungkapnya baru-baru ini.
Ia menjelaskan bahwa penanggulangan ribuan kasus TBC melibatkan kegiatan investigasi kontak pasien, termasuk melakukan skrining pada populasi khusus seperti lapas, pesantren, tempat kerja, hingga wilayah padat penduduk.
Salah satu hambatan yang dihadapi adalah stigma masyarakat terhadap penyakit TBC.