Lalu, berturut-turut ada Ridwan Kamil (16,9 persen), Sandiaga Uno (11,8 persen), AHY (11,4 persen), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (5,5 persen), Mahfud MD (4,9 persen) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (2,9 persen).
Sebagian nama lain menempati elektabilitas papan bawah seperti Andika Perkasa (2,8 persen), Airlangga Hartarto (1,1 persen), mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (1,0 persen), dan Muhaimin Iskandar (0,8 persen).
Sementara, dalam survei Populi Center yang digelar 4-12 Mei 2023, nama Ridwan Kamil menempati urutan puncak.
Mantan Wali Kota Bandung itu mencatatkan elektabilitas 19,3 persen.
Selanjutnya, ada nama Sandiaga Uno (16,5 persen), Erick Thohir (10,4 persen), Mahfud MD (9,3 persen), dan AHY (8,8 persen).
Masuk pula nama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (7,6 persen), Andika Perkasa (4,1 persen) Gibran Rakabuming Raka (3,8 persen), Khofifah Indar Parawansa (3,6 persen), Muhaimin Iskandar (2,8 persen), dan Airlangga Hartarto (2,5 persen).
Kemudian, merujuk survei Litbang Kompas pada 29 April-10 Mei 2023, Sandiaga Uno unggul di urutan pertama denggan tingkat keterpilihan 11,9 persen.
Angka tersebut tak terpaut jauh dengan Ridwan Kamil yang mencatatkan elektabilitas 9,3 persen Lalu, ada sosok Ganjar Pranowo (5,2 persen), Anies Baswedan (4,8 persen), Erick Thohir (4,5 persen), AHY (4,1 persen), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (3,4 persen), dan Menteri Sosial Tri Rismaharini (2,2 persen).
Sejumlah survei ini memperlihatkan bahwa tiga dari lima kandidat cawapres Ganjar yakni Sandiaga Uno, Erick Thohir, dan AHY, menduduki klasemen atas elektabilitas cawapres.
Sementara, angka elektoral dua nama lainnya, Muhaimin Iskandar dan Andika Perkasa, berada di papan bawah.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, dari lima nama yang masuk radar cawapres Ganjar, Sandiaga Uno dan Andika Perkasa punya peluang paling besar.
Sebab, dari lima nama tersebut, dua di antaranya telah membentuk koalisi sendiri.
Keduanya yakni AHY dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.