IMG-LOGO

IMG
Home Nasional Hadapi Ancaman Banjir Rob, AHY Dorong Pembangunan Tanggul Raksasa di Jakarta
nasional | umum

Hadapi Ancaman Banjir Rob, AHY Dorong Pembangunan Tanggul Raksasa di Jakarta

Hasa - 23 April 2025 15:43 WITA

Hadapi Ancaman Banjir Rob, AHY Dorong Pembangunan Tanggul Raksasa di Jakarta

Jakarta, sebagai jantung perekonomian nasional, kini tengah menghadapi tantangan besar berupa penurunan muka tanah dan ancaman rob yang semakin nyata....

IMG
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

POJOKNEGERI.COM - Jakarta, sebagai jantung perekonomian nasional, kini tengah menghadapi tantangan besar berupa penurunan muka tanah dan ancaman rob yang semakin nyata.

Menyadari urgensi ini, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan pentingnya pembangunan tanggul laut raksasa untuk menghadapi ancaman rob di Jakarta.

AHY mendorong penggunaan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek ini.

"Penurunan tanah bisa mencapai 10 cm per tahun. Ini bahaya eksistensial, bukan hanya bagi pesisir, tapi untuk Jakarta secara keseluruhan," kata AHY dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD DKI Jakarta 2025-2029, di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/4/2025).

Ketua Umum Partai Demokrat ini mengatakan pemerintah pusat ikut mencarikan solusi untuk menangani masalah banjir rob yang tak berkesudahan.

"Ini yang menjadi atensi besar dari Pak Presiden Prabowo Subianto, Pak Menteri Bappenas juga tahu persis betapa beliau juga ingin sekali kita cari solusi karena ini bukan hanya masalah menangani banjir rob setiap tahun atau mengatasi penurunan permukaan tanah,"ujar AHY.

Ia pun menyoroti bahwa banjir rob itu sendiri dapat membahayakan eksistensial, bukan hanya masyarakat pesisir utara tapi juga untuk Kota Jakarta itu sendiri. 

Ia mendorong penggunaan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek tanggul laut yang berkelanjutan sekaligus menguntungkan.

"Jadi itu membutuhkan anggaran yang besar, membutuhkan terobosan-terobosan, skema KPBU harus dikedepankan karena ini juga dicari bukan hanya untuk lingkungan tapi sustainable dan profitable agar Jakarta semakin maju," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, AHY juga menegaskan bahwa Jakarta akan tetap menjadi episentrum perekonomian nasional, apa pun status administratifnya di masa mendatang.

"Saya menyambut baik terselenggaranya Musrenbang ini. Forum ini menjadi ruang strategis untuk menyelaraskan RPJMD dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026, sekaligus merumuskan solusi atas tantangan yang dihadapi Jakarta ke depan," ucapnya.

Ia menuturkan, Jakarta memiliki posisi istimewa dalam lanskap pembangunan nasional. Kota ini, ujar Menko AHY, telah bertransformasi lintas generasi dan kepemimpinan, dari masa ke masa. Kini, dalam hitungan 789 hari menuju usia lima abad, Jakarta dihadapkan pada peluang sekaligus tantangan baru.

"Apapun status Jakarta nantinya, DKI atau DKJ, kota ini akan tetap menjadi center of gravity, pusat ekonomi, budaya, dan pertumbuhan yang membanggakan," ucapnya.

(*)

Berita terkait