Ia meminta agar pihak panitia bisa menghadirkan tokoh-tokoh selevel Gubernur hingga Walikota untuk pembahasan IKN ini. Dalam istilahnya, ngopi untuk membicarakan IKN.
Mengapa? Karena Rudiansyah menganggap tokoh-tokoh itulah, arah IKN bagi Kaltim akan diketahui.
"Bahkan kalau perlu Gubernur, Walikota Samarinda, Walikota Balikpapan, dan Bupati. Mereka dulunya juga anak muda kok. Ada pola progress IKN yang harus masyarakat dapatkan dari level-level pemimpin di Kaltim," ujarnya.
"Mereka lah yang paham akan kebijakan. Mereka punya saluran, Mereka punya jaringan," lanjutnya.
Hal besar perihal mau dibawa ke mana Kaltim ini lah yang ditunggu untuk bisa dihadirkan jelas dalam bentuk visi dan misi oleh para pemimpin Kaltim.
"Misalnya bagaimana, daerah maju itu biasanya ditopang oleh tiga jenis usaha. Pertama adalah jasa, perdagangan, dan industri. Nah, Kaltim belum masuk ke sana. Kita masih pada sektor ekonomi ekstraktif," ujar Cody.
Berlanjut, Rudiansyah sampaikan, mendatangkan level sekelas Gubernur, Walikota, Bupati untuk duduk bareng membahas upaya-upaya sambut IKN ini dianggap penting.
"Ini juga jadi PR bagi media, EO atau panitia acara ini. Kenapa, karena misalnya saat ini media di Kaltim hanya memberitakan seputar 10 kabupaten/ kota, maka ketika IKN tiba, media di Kaltim bisa memberitakan lebih dari 30 provinsi di Indonesia," katanya.
(redaksi)