Dalam pidatonya, Firman juga menekankan kalau selama 6 bulan terakhir KPU Samarinda beserta seluruh elemen terkait telah bekerja keras. Namun semua hal itu akan mencapai puncaknya, tepat pada 27 November mendatang. Oleh sebab itu, kehadiran, partisipasi masyarakat dan kondusivitas lingkungan menjadi hal utama saat hari pencoblosan.
Oleh karenanya Firman menekankan agar masyarakat bisa saling bahu-membahu dan bersama mensukseskan hajat lima tahunan tersebut.
"Karena ini adalah momen untuk menentukan masa depan Kota Samarinda kita tercinta. Dan kita berharap agar tenteram tanpa ada gesekan atau kendala apa pun,” tegas Firman.
Sementara itu, Ketua KPU Provinsi Kalimantan Timur yang diwakili oleh Abdul Qoyyim Rasyid, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kaltim, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami dari KPU Provinsi Kaltim menyampaikan apresiasi kepada KPU Samarinda atas kegiatan ini. Mudah-mudahan melalui sholawat ini kita mendapatkan pemimpin yang sesuai dengan harapan kita semua,” ungkap Abdul Qoyyim.
Ia juga mengingatkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam Pilkada. Menurutnya, keberhasilan pemimpin daerah, baik gubernur, bupati, maupun wali kota, sangat bergantung pada partisipasi pemilih.
“Semakin banyak masyarakat yang datang ke TPS, maka semakin baik kualitas demokrasi kita. Jangan lupa ajak seluruh kerabat dan keluarga untuk memberikan hak pilihnya,” tegasnya.