Ketupat identik dengan perayaan Idulfitri atau Iduladha sehingga banyak yang mengira itu adalah makanan khas orang Islam.
Faktanya makanan ini merupakan bagian dari budaya agama Hindu.
Penganut agam Hindu sudah lebih dahulu membuat makanan ini dan menjadikannya sebagai makanan pokok sehari-hari.
Ketupat dibuat dari bahan dasar beras.
Beras memiliki makna nafsu dunia, sementara janur yang merupakan akronim dari Bahasa Jawa yaitu “jatining nur” memiliki makna filosofis hati nurani.
Ketika beras dan janur ini digabungkan menjadi ketupat, itu jadi bermakna bahwa setiap orang harus bisa mengendalikan nafsu dunia dengan menggunakan hati nurani.
Pendapat lain mengatakan bahwa penggunaan daun kelapa muda dan berwarna kuning yang dibentuk segi empat ini memiliki makna filosofis sebagai penolak bala.
Itu juga mencerminkan prinsip orang-orang Jawa “kiblat papat, lima pancer” yang memiliki arti ke mana pun tujuan dari manusia itu sendiri, tempat kembalinya sudah pasti tetap kepada Allah SWT.
(redaksi)