POJOKNEGERI.COM - Masa pandemi COVID-19, publik dihebohkan adanya kabar terkait pengadaan baju dinas anggota dewan.
Kabar itu datang dari Tangerang.
Diberitakan, anggota DPRD Tangerang yang agendakan menggunakan jasa brand ternama luar negeri, Louis Vuitton untuk baju dinas mereka.
Berikut tim redaksi rangkum informasi mengenai baju dinas Louis Vuitton.
1. Anggaran sebelumnya capai Rp675 juta
Dari situs https://lpse.tangerangkota.go.id/, anggaran pengadaan bahan pakaian dinas DPRD Kota Tangerang tersebut mencapai Rp 675 juta.
Selain itu, ada pula anggaran belanja ongkos jahit pakaian dewan hingga mencapai Rp 600 juta.
Dilansir dari detik.com, Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP) Hadi Sudibjo menyebut beberapa merek yang terlibat dalam pengadaan pakaian dinas itu. Ada Louis Vuitton untuk pakaian dinas harian, Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi, Theodore untuk pakaian sipil harian, dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap.
Menyikapi hal itu, Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo sudah memberi klarifikasi. Dia menyebut pihak DPRD Kota Tangerang sebetulnya tidak pernah menunjuk atau menyebut merek saat pengadaan baju dinas tersebut.
2. CV ternyata bukan perusahaan melainkan rumah biasa
Informasi yang dikutip dari detik.com, Commanditaire Vennotschap (CV) di Cirebon menjadi pemenang tender pengadaan baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang, berbahan baju mewah merek Louis Vuitton hingga Thomas Crown. CV tersebut ternyata bukanlah perusahaan melainkan hanya rumah biasa.
Dari lpse.tangerangkota.go.id, pemenang tender pengadaan baju dinas berbahan merek mewah itu adalah CV Adhi Prima Sentosa.
Anggaran pengadaan baju dinas berbahan mereka terkenal itu mencapai Rp 667,5 juta.
Dalam situs resmi itu juga disebutkan CV Adhi Prima Sentosa, sebagai pemenang tender, beralamat di Perumahan Griya Mukti Asri Blok C17 Nomor 007 RT 2 RW 5 Kedung Dawa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Dari alamat CV pemenang pengadaan baju dinas anggota dewan berbahan merek mewah tersebut, alamat yang tercantum tak sesuai.