Lebih lanjut, Fasilitator penggerak Generasi Berencana Samarinda itu mengatakan, resiko Stunting disebabkan oleh tiga hal yakni, Seks Bebas, Pernikahan dini dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Obat Terlarang).
Dari pelatihan yang dilaksanakan dari tanggal 10 - 13 Mei 2023 itu, Zubaedah berharap agar para peserta pelatihan dapat menjadi penggerak di kalangan remaja melalui PIK-R (Pusat Informasi Konseling Remaja) untuk peningkatan soft skill remaja.
"Nantinya implementasi dari pelatihan ini untuk diturunkan kepada remaja-remaja Samarinda, khususnya dalam peningkatan soft skill," harapnya.
Menurut Zubaedah, soft skill sangat dibutuhkan dalam kehidupan terencana agar remaja mampu mempertimbangkan kehidupannya.
"Dampaknya nanti untuk berpengaruh dalam penurunan angka stunting," pungkasnya. (Advertorial)