"Memang tidak ada tanda gambar tidak untuk kampanye, tapi bahwa tidak boleh bicara politik, itu satu hal yang ganjil, karena sejak reformasi 1998 sudah tidak ada lagi kebiasaan seperti itu. Kalau kita mau pentas, apalagi di tempat seni, harusnya kasi pemberitahuan saja," tambah seniman asal Yogyakarta ini.
Butet mengaku siap ditangkap polisi jika pentas teater yang digelarnya itu dianggap tidak memiliki komitmen sesuai surat pernyataan yang telah ditandatangani.
"Tidak ada sama sekali, saya tetap main seperti biasanya. Kalau memang saya dianggap tidak punya komitmen silakan ditangkap saja, karena saya merasa tidak melanggar hukum," ungkapnya.
Saat diminta menandatangani surat pernyataan, Butet memang sedang tidak dalam situasi diintimidasi, lantaran bukan ia yang didatangi polisi.
"Katanya ini aturan yang baru, jadi saya harus tanda tangan. ini dua minggu sebelum pementasan.
Pada hari pementasan memang ada polisi yang mendatangani panitia, lalu ditemui sama staff saya," ujarnya.
Meski demikian, Butet merasa perlakuan tersebut sangat janggal, karena mirip dengan yang terjadi di era Orde Baru.
"Dulu itu kalau izin sampai ke instrumen militer, sekarang kan tidak ada. Ini sudah edisi ke 41 sejak 2011 dan tidak pernah ada saya harus menandatangani pernyataan berkomitmen tidak membicarakan politik," kata dia.