Kala itu, posisi Gerindra adalah oposisi pemerintah dan melawan PDI-P dan jagoannya, Basuki Tjahaja Purnama.
Kemudian, Anies mendapatkan kesempatan untuk memberikan tanggapan.
Ia menuding bahwa Prabowo tak kuat menjadi oposisi pemerintahan Jokowi.
“Karena itu, oposisi itu penting dan sama-sama terhormat, sayangnya tidak semua orang tahan untuk menjadi oposisi. Seperti disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi," tutur Anies.
“Apa yang terjadi? Beliau sendiri menyampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha, karena itu harus berada dalam kekuasaan," sambungnya.
Anies lantas menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa kekuasaan terkait dengan mandat yang diberikan masyarakat.
“Kekuasaan lebih dari soal bisnis, kekuasaan lebih dari soal uang, kekuasaan adalah soal kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat," pungkas Anies. (redaksi)