"Kapasitas China yang kuat untuk memproduksi produk-produk energi bersih telah menurunkan biaya transisi hijau, membuka jalan bagi pengembangan energi terbarukan berskala besar secara global dan penghapusan bahan bakar fosil" Wakil Dekan Institut Energi di Universitas Peking, Yang Lei. antara.com
Sementara itu, China berkomitmen untuk menyediakan solusi-solusi China yang terjangkau untuk transformasi energi global.
Li Fei, yang mewakili PowerChina International Group Limited, menjelaskan peran perusahaan tersebut dalam memajukan keberlanjutan sejak masuk ke pasar tenaga angin di luar negeri pada 2011.
Mengutip salah satu proyek penting mereka, yaitu Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Angin Adama 1 di Ethiopia, Li menyebutkan bahwa itu merupakan proyek pertama perusahaan tersebut yang dirancang dan dilengkapi dengan teknologi China, yang secara signifikan berkontribusi membawa energi bersih ke Afrika.
Hingga Desember lalu, perusahaan tersebut telah membangun proyek-proyek pembangkit listrik tenaga angin dan fotovoltaik di lebih dari 20 negara, dengan total kapasitas terpasang 50,4 gigawatt, yang terdiri dari 18,7 gigawatt tenaga angin dan 31,7 gigawatt fotovoltaik.
Perusahaan itu juga telah menjajaki pembangunan proyek energi hidrogen di pasar luar negeri selama beberapa tahun terakhir, kata Li, dan menyebutkan bahwa proyek tenaga angin-ke-hidrogen di Uzbekistan telah dimulai, menandai inisiatif energi hidrogen luar negeri pertama yang dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan China.
Kisah perusahaan infrastruktur tersebut melambangkan upaya-upaya China dalam kerja sama internasional di sektor energi bersih.