Cacar monyet biasanya merupakan penyakit virus ringan, ditandai dengan gejala demam serta ruam bergelombang yang khas.
Namun, para ilmuwan tidak mengharapkan wabah tersebut berkembang menjadi pandemi seperti Covid-19, mengingat virus tersebut tidak menyebar semudah SARS-CoV-2.
"Ini adalah wabah cacar monyet terbesar dan paling luas yang pernah terlihat di Eropa," kata layanan medis angkatan bersenjata Jerman, yang mendeteksi kasus pertamanya di negara itu pada Jumat.
Meski tidak ada vaksin khusus untuk cacar monyet, data WHO menunjukkan bahwa vaksin yang digunakan untuk membasmi cacar hingga 85% efektif melawan cacar monyet.
Sejak tahun 1970, kasus cacar monyet telah dilaporkan di 11 negara Afrika. Nigeria telah mengalami wabah besar yang sedang berlangsung sejak 2017. Menurut WHO, sejauh tahun ini, ada 46 kasus yang dicurigai, dengan 15 di antaranya telah dikonfirmasi.
Kasus Eropa pertama dikonfirmasi pada 7 Mei pada seorang individu yang kembali ke Inggris dari Nigeria. Sejak itu, lebih dari 100 kasus telah dikonfirmasi di luar Afrika, menurut pelacak oleh akademisi Universitas Oxford.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)