Ary Fadli mengatakan bahwa pengamanan berjalan dengan baik pada awalnya, karena keinginan mereka sudah difasilitasi dan dewan sempat hadir untuk menemui mereka.
"Namun, setelah pertemuan, tidak ada komitmen yang bisa dipenuhi oleh pihak dewan akibatnya, aksi massa menjadi semakin anarkis, dengan beberapa peserta melemparkan bom molotov dan batu, serta merusak fasilitas," ucapnya.
Kombes Pol Ary Fadli menegaskan pentingnya menjaga budaya berunjuk rasa yang santun dan tertib.
"Kami berharap agar aspirasi disampaikan dengan cara yang santun dan sesuai aturan dan berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Samarinda agar tetap menjadi kota yang beradab,"tuturnya.
Ia mengatakan bahwa ada tiga orang yang telah diamankan oleh pihak kepolisian terkait aksi tersebut.
(*)