Artinya, apa yang dibeberkan Bjorka, sepertinya kurang eksklusif, kurang istimewa. Kalau hanya sekadar data-data pribadi, sedari dulu juga sudah kerap terjadi data-data pribadi publik bocor. Hanya bedanya, yang dibeberkan Bjorka kali ini sejumlah pihak-pihak yang memiliki pengaruh. Tapi sekali lagi masih dalam “pantauan” si pemberi perintah.
Alangkah wajar, jika kasus Bjorka banyak publik yang memandangnya hanya digunakan sebagai pengalihan isu. Ya itu tadi, memanfaatkan kecenderungan masyarakat kita yang senang dengan sesuatu yang konspiratif dan gosip.
Pengalihan isu apa? Ya…banyak lah yang beredar hari ini, dan saya rasa kita semua mengetahuinya. Mulai isu kenaikan harga BBM, kasus Sambo beserta Satgasusnya dan lainnya yang sempat menjadi isu seksi.
Isu lainnya yang berkembang di publik adalah mempercepat pembahasan dan pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi misalnya, atau RUU Keamanan Siber. Meskipun menurut saya, dua RUU ini sangat lah penting untuk segera dibahas dan disahkan. Atau bisa jadi ada kelompok tertentu yang bergerak di bidang siber melakukan posisi tawar untuk pencairan anggaran mengenai keamanan siber negara.
Jadi bisa saja, pandangan publik mengenai Bjorka ini benar adanya, hanya glorifikasi di media massa, namun tetap terkendali oleh si pengendali. Entahlah,…!
Kita lihat saja perkembangannya dua pekan ke depan.
Dari Bjorka ke isu gunting pita