Berdasarkan penyelidikan pihak DPC, kata Adi, ada delapan lokasi baliho Puan Maharani di Surabaya dicoret-coret dengan cat minyak dan ditulisi kata-kata kotor oleh orang tak bertanggung jawab.
Delapan lokasi itu antara lain di Jalan Wiratno, Jalan Karang Asem, Jalan Mulyosari, Jalan Kalisari, dan Jalan Ir Soekarno.
"Saya mendapatkan laporan baliho korban vandalisme ada di sekitar delapan titik lokasi di Surabaya," katanya, Senin (26/7/2021).
Pihak polisi pun sampaikan sudah bergerak untuk laporan itu.
Polda Jawa Timur sudah menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan pendalaman penyelidikan.
"Benar. Tim Jatanras Polda Jatim mem-back up Polres Blitar untuk melakukan penyelidikan kasus tersebut," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko, Sabtu (24/7/2021) dikutip dari wartakota.
Ketua DPD PDIP Jatim: Kami Dididik untuk Taat Hukum
Sementara itu, PDI Perjuangan Jatim menduga ada pihak yang tidak senang dengan berbagai kerja-kerja kerakyatan partai ini dalam mengajak masyarakat optimistis menghadapi pandemi.
“Karena mereka tidak berani menyerang aksi bagi sembako, operasional ambulans gratis, fasilitasi vaksinasi, dan sebagainya, akhirnya mereka menyasar baliho kader partai yang mengampanyekan protokol kesehatan dan mengajak vaksinasi,” kata Kusnadi, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Senin (26/7/2021), dikutip dari beritajatim.
Atas aksi-aksi vandalisme itu, PDI Perjuangan Jawa Timur telah menginstruksikan kader-kader untuk menempuh langkah-langkah hukum.
Yakni, melaporkan ke kantor-kantor kepolisian.