POJOKNEGERI.COM - Angka pembangunan untuk Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara disebut mencapai Rp2 Triliun.
Istana Negara untuk IKN Nusantara itu akan dibangun di Kalimantan Timur (Kaltim),
Hal itu disampaikan oleh Perancang Istana Negara IKN, I Nyoman Nuarta.
"Kalau perkiraan kasar paling juga Rp 2 (triliun), barangkali itupun ya," katanya dikutip dari detik.com.
Meski demikian, ia sampaikan bahwa angka itu masih berupa perkiraan. Angka pastinya baru akan diketahui setelah dilakukan Detail Engineering Design (DED). Dijelaskannya bahwa yang akan melaksanakan DED adalah pemenang tender pembangunan IKN.
"Nanti itu yang jelas DED-nya ada baru bisa, kalau perkiraan RAB (rencana anggaran biaya), RAB estimate itu kalau kita melihat orang membangun hotel lah, sekarang kalau hotel bintang 5 dengan luasan sekian ya kurang lebih mirip lah (kebutuhan biayanya)," ujarnya.
Sementara itu, mendengar kabar bahwa perkiraan pembangunan Istana Negara sekitar Rp2 Triliun, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merasa bahwa harga pembangunan itu terlalu mahal.
Apalagi jika dana sebenar itu digunakan hanya untuk satu fungsi bangunan.
"Coba bayangkan hanya untuk Istana Negara. Menurut saya, enggak masuk akal-lah membelanjakan Rp2 triliun hanya untuk satu fungsi bangunan. Menurut saya, agak sangat sangat berlebihan," ucap Ridwan Kamil pada webinar di kanal Youtube Ikatan Arsitek Indonesia Nasional, Rabu (9/2).
Kapan groundbreaking IKN?
Dalam rilis resminya, Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), memaparkan peletakan batu pertama IKN Nusantara masih menunggu terbitnya Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA).
“Groundbreaking itu kalau ada uang di DIPA, kalau belum kami tidak akan pernah (groundbreaking), untuk itu minimal ada DIPA dan sudah ada kontraktornya,” ungkap Basuki, dalam rilisnya.
Alokasi pembiayaan pembangunan IKN Nusantara fase pertama telah diusulkan sebesar Rp46 triliun, di APBN 2022-2024.
Anggaran Rp46 triliun itu akan membiayai pembangunan Istana Negara, DPR, MPR, hingga infrastruktur dasar.
“Sekarang lagi dilihat anggarannya. DIPA belum ada tapi uang sudah ada. Belum dialokasikan, itu harus ada pembahasan dulu,” terangnya.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Muhammad Syafranuddin, Kepala Biro Adpim Setprov Kaltim menyebut, agenda groundbreaking belum diketahui.
Hanya saja, peletakan batu pertama IKN Nusantara, juga masih menunggu dibentuknya Badan Otorita IKN.
"Groundbreaking masih menunggu adanya Badan Otorita IKN," jawab Syafranuddin, singkat, dihubungi Rabu (9/2/2022).
Meski belum diketahui kapan peletakan batu pertama akan dilakukan, pembangunan IKN Nusantara bakal mulai dilakukan pada 2022 ini.
Hal itu berdasarkan laporan Bappenas RI pada Rapat Pra Rakortekrenbang Tahun 2022, diikuti Pemprov Kaltim.
"Dalam mendorong percepatan pembangunan wilayah Kalimantan tahun 2020-2024 di Kaltim, proyek sangat prioritas (major project), yaitu pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara," papar Ivan, sapaan akrab Syafranuddin.
Beberapa proyek strategis bakal dibangun oleh pemerintah pusat di Kaltim, untuk mendukung pembangunan IKN Nusantara.
Beberapa proyek itu di antaranya revitalisasi kilang minyak Balikpapan, pembangunan kilang baru Bontang, pembangunan pipa gas bumi Trans Kalimantan, dan pembangunan fasilitas pengolahan limbah B3 di Kaltim.
"Juga meningkatkan konservasi dan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), lahan kritis, hutan lindung, dan hutan produksi. Mengembangkan pencegahan bencana alam banjir dan kebakaran hutan," katanya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)