Kisah itu terjadi setelah Fery berinisiatif membuat jadwal penggunaan tenda agar bisa berjalan secara kondusif dan tidak mengantri.
"Jadi saat saya akan pasang kertas berisi jadwal pemakaian. Itu mereka pada protes, aduh, malu, jangan dipajang nama-namanya," ujar dia.
Alih-alih menyepakati para warga justru mengaku malu karena dengan adanya jadwal warga lainnya mengetahui kapan waktu pasangan suami istri berkunjung.
Meski begitu pada akhirnya mereka pun setuju meski dengan menyimpan rasa malu demi ketertiban penggunaan tenda sakinah tersebut.
(redaksi)