Trump Klaim Kesepakatan Akhiri Perang Ukraina-Rusia Paling Dakat

POJOKNEGERI.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa upaya mengakhiri perang Ukraina kini berada pada titik paling dekat sejak konflik bersenjata itu berlangsung hampir empat tahun lalu.
Pernyataan tersebut Trump sampaikan setelah Washington mengajukan proposal jaminan keamanan setara NATO kepada Kyiv. Dan menyatakan keyakinan bahwa Moskow berpotensi menerima kerangka kesepakatan tersebut.
Trump mengatakan perkembangan ini terjadi seiring sikap Ukraina yang bersedia menangguhkan ambisi bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Asalkan memperoleh jaminan keamanan yang setara untuk melindungi kedaulatan negaranya di masa depan.
Pernyataan Presiden Amerika Serikat
Trump mengungkapkan bahwa ia telah melakukan pembicaraan intensif dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, para pemimpin NATO, serta sejumlah pemimpin Eropa. Termasuk dari Inggris, Prancis, dan Jerman. Ia menyebut pembicaraan tersebut berlangsung panjang dan konstruktif.
“Kami sedang berusaha menyelesaikannya, dan saya pikir sekarang kami lebih dekat,” ujar Trump kepada wartawan di Ruang Oval, seperti pemberitaan AFP, Selasa (16/12/2025).
Trump juga menyatakan bahwa Amerika Serikat telah menjalin komunikasi yang intens dengan Rusia dalam beberapa waktu terakhir. Ia bahkan mengonfirmasi telah berbicara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, meskipun tidak merinci waktu maupun isi pembicaraan tersebut.
“Kami telah melakukan banyak percakapan dengan Presiden Putin dari Rusia, dan saya pikir kami sekarang lebih dekat daripada sebelumnya,” kata Trump.
Data dan Fakta: Pertemuan Intensif di Berlin
Pernyataan Trump ia sampaikan setelah rangkaian pertemuan tingkat tinggi antara pejabat Amerika Serikat, Ukraina, dan negara-negara Eropa di Berlin selama beberapa hari terakhir. Pembicaraan tersebut berlangsung maraton selama berjam-jam dan fokus pada perumusan kerangka kesepakatan keamanan pascaperang.
Menurut sejumlah pejabat Amerika Serikat, pertemuan di Berlin dipimpin oleh Steve Witkoff, rekan bisnis Trump yang dikenal sebagai negosiator, serta Jared Kushner, menantu Trump. Meski berlangsung positif, para pejabat tersebut menekankan bahwa kesepakatan apa pun tetap memerlukan persetujuan Ukraina.
Hingga kini, Rusia belum memberikan tanggapan resmi terhadap proposal dalam pertemuan tersebut.
Jaminan Keamanan Setara Pasal 5 NATO
Inti dari proposal Amerika Serikat adalah pemberian jaminan keamanan setara dengan Pasal 5 NATO. Pasal tersebut menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota aliansi sebagai serangan terhadap seluruh anggota NATO.
“Dasar dari kesepakatan itu pada dasarnya adalah memiliki jaminan yang sangat, sangat kuat—seperti Pasal 5—serta daya tangkal yang sangat kuat melalui ukuran militer Ukraina,” ujar seorang pejabat Amerika Serikat yang berbicara dengan syarat anonim.
Pejabat tersebut menambahkan bahwa jaminan keamanan itu tidak bersifat permanen dan akan bergantung pada kepatuhan semua pihak terhadap kesepakatan yang tercapai.
Trump sebelumnya telah menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menjadi anggota NATO. Sikap ini sejalan dengan pandangan Rusia yang sejak lama menyebut rencana keanggotaan Kyiv di NATO sebagai salah satu pemicu invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Isu Wilayah dan Sinyal Konsesi
Dalam pernyataannya, Trump juga mengisyaratkan kemungkinan adanya konsesi wilayah sebagai bagian dari kesepakatan damai. Ia menyebut Ukraina berpotensi harus menerima kehilangan sebagian wilayah di kawasan Donbas timur.
“Yah, sejujurnya, mereka sudah kehilangan wilayah itu,” kata Trump ketika ditanya mengenai insentif bagi Ukraina jika harus melepaskan sebagian wilayahnya.
Pernyataan ini berbeda dengan sikap Presiden Zelensky yang selama ini menegaskan penolakan terhadap penyerahan wilayah kepada Rusia. Namun, menurut pejabat AS, hingga saat ini belum ada kesepakatan final terkait isu teritorial.
Pejabat tersebut mengungkapkan bahwa Washington telah mendiskusikan dengan Zelensky gagasan pembentukan “zona ekonomi bebas” di wilayah yang saat ini masih diperebutkan oleh pasukan Ukraina dan Rusia, meskipun konsep tersebut masih bersifat awal.
Peran Eropa dan Respons Rusia
Trump menekankan bahwa negara-negara Eropa akan memainkan peran besar dalam skema jaminan keamanan tersebut. Hal ini sejalan dengan kembali mengemukanya usulan pembentukan pasukan penjaga perdamaian multinasional oleh negara-negara Eropa. Meskipun rencana itu sejauh ini ditolak oleh Rusia.
Pejabat Amerika Serikat lainnya menyatakan keyakinannya bahwa Rusia pada akhirnya akan mendukung kesepakatan tersebut.
“Saya pikir mudah-mudahan Rusia akan melihatnya dan berkata, ‘Itu tidak masalah karena kami tidak berniat melanggar,’” kata pejabat itu. Ia menambahkan bahwa setiap pelanggaran terhadap kesepakatan akan ditangani melalui mekanisme jaminan keamanan yang telah disusun.
Analisis Umum: Titik Dekat, Namun Masih Rapuh
Secara umum, pernyataan Trump mencerminkan meningkatnya intensitas diplomasi untuk mengakhiri perang yang telah menelan ribuan korban jiwa dan menyebabkan krisis kemanusiaan besar sejak 2022. Tawaran jaminan keamanan setara NATO menjadi kompromi utama di tengah kebuntuan antara tuntutan Ukraina dan kekhawatiran Rusia.
Namun, sejumlah isu krusial masih belum terselesaikan, terutama terkait status wilayah yang disengketakan dan mekanisme penegakan jaminan keamanan. Sikap Rusia yang belum memberikan respons resmi juga menunjukkan bahwa kesepakatan masih berada pada tahap awal.
Meski Trump menyebut momen ini sebagai yang paling dekat menuju perdamaian, dinamika geopolitik dan kepentingan para pihak menunjukkan bahwa proses negosiasi masih berpotensi menghadapi tantangan besar sebelum kesepakatan final benar-benar tercapai.
(*)


