“Kami tegaskan, ya, bahwa kami menghendaki pemilu itu tetap sistemnya proporsional terbuka karena itu adalah kehendak dari demokrasi yang telah kita laksanakan sudah beberapa periode ini"
6. PKB
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin juga menegaskan partainya menolak wacana sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024 mendatang.
Pihaknya menilai sistem proporsional tertutup memangkas hak kompetisi peserta pemilu.
Terlebih, lanjut dia, penentuan untuk mengubah sistem proporsional terbuka menjadi proporsional tertutup dilakukan dalam rentang waktu yang singkat jelang pemilu dilangsungkan.
“Waktu sudah sangat pendek, pemotongan hak kompetisi demokratis. Kalau proporsional tertutup dipilih empat tahun sebelum pemilu, barangkali wajar-wajar saja, tetapi ini satu tahun sebelum pemilu"
7. PPP
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menegaskan, pihaknya masih sama dengan kesepakatan tujuh partai politik parlemen, yakni menolak sistem pemilu proporsional tertutup.
Arsul membantah kabar partainya telah berubah sikap mendukung proporsional tertutup.
“Yang jelas karena saat ini sedang diuji materi di MK dan PPP bersama tujuh fraksi lainnya sudah menyampaikan pandangannya (menolak proporsional tertutup)"
8. Gerindra
Partai Gerindra juga tegas menolak sistem proporsional tertutup diterapkan dalam Pemilu.
Meski tak hadir langsung dalam pertemuan delapan ketua umum partai politik, Partai Gerindra mendukung penggunaan sistem proporsional terbuka.
“Ketum (Prabowo Subianto) kami, dalam peresmian Kantor Badan Pemenangan Pilpres juga sudah menyampaikan hal yang sama, bahwa Gerindra untuk asas keadilan dan keterbukaan juga menolak proporsional tertutup dengan alasan bahwa biarkan rakyat memilih wakilnya, bukan partai"
(redaksi)