"Api berasal dari kamar, sebelumnya listrik dirumah ini jeglek kurang lebih 10 kali," ujar Linda.
Kondisi cepat dan tanpa peringatan membuatnya kehilangan segala sesuatu, tanpa satu barang pun yang berhasil diselamatkan.
Teguh Setia Wardana, Kepala Bidang Kedaruratan dan Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda, menyampaikan kendala dalam penanganan kebakaran tersebut. Lokasi pemukiman padat penduduk dan jalanan sempit membuat petugas kesulitan mencapai titik api.
"Armada kami tidak bisa mencapai ke titik api, beruntung api akhirnya bisa dipadamkan setelah petugas memanfaatkan selang pemadam hingga puluhan meter," ungkap Teguh.
Dari data yang berhasil dihimpun, tercatat 1 bangunan 2 pintu dan 14 kamar kos menjadi korban kebakaran. Beruntungnya, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa atau luka-luka, namun dugaan sementara menunjukkan penyebabnya adalah korsleting listrik. Proses penanganan memakan waktu sekitar 60 menit, dan upaya koordinasi antara pemadam kebakaran dan relawan berjibaku berhasil memadamkan kobaran api.
(Tim redaksi)