POJOKNEGERI.COM - Reaksi diberikan warga Kalimantan, tepatnya Kalimantan Timur (Kaltim) tak lama usai video Edy Mulyadi diduga hina Kalimantan viral di media sosial pada Minggu (23/1/2022).
Pasalnya, dalam hitungan jam, telah muncul undangan press conference yang diterima awak media yang keduanya berhubungan dengan Edy Mulyadi.
Assalamu alaikum wr wb..
Mengundang pemuda & pemudi masyarakat kalimantan terkhusus kaltim menyikapi pernyataan Edi Mulyadi dkk yg telah mencederai & melukai nilai2 kemanusian, kesopanan & kesantunan dlm bermasyarakat dgn menghina masyarakat kalimantan terkhusus kaltim... maka dari itu kmi mengundang kawan2 sklian.. dalam teknis lapangan..
Tempat : kopi nusantara (m.yamin)
Hari : minggu, 23 januari 2022
Pukul : 16.00 wita
Hidup pemuda indonesia!!!
Merdeka!!!
Demikian redaksi undangan press conference yang beredar di aplikasi WhatsApp pada hari ini itu.
Sebagai informasi, beredar video viral Edy Mulyadi yang merupakan eks caleg PKS melontarkan kata-kata yang dalam narasinya diduga menghina Kalimantan.
Dalam video tersebut Edy menarasikan Kalimantan sebagai tempat jin buang anaknya.
"Bisa memahami enggak, Ini ada sebuah tempat elit, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak" ujar Edy Mulyadi dalam video yang beredar.
Statement yang dikeluarkan Edy Mulyadi tersebut diduga berkaitan dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
Edy Mulyadi lanjut mengatakan dirinya tak akan membangun di Kalimantan jika pasarnya hanya kuntilanak dan genderuwo.
"Pasarnya siapa? Kalu pasarnya Kuntilanak dan genderuwo ngapain gua bangun di sana. Ngak ada" ucapnya.
Dalam video tersebut, secara terang-terangan Edy juga menyebut jika seseorang tinggal di Gunung Sari, Jakarta, tidak akan mau pindah ke Penajam, Kalimantan, dan beli rumah di sana untuk pindah ke Ibu Kota Baru.
“Mana mau?” katanya
Mendengar penyataan Edy tersebut, salah sorang rekan di sampingnya mengatakan hanya monyet yang mau tinggal di Penajam, Kalimantan Timur.
"Hanya Monyet" jawabnya sambil tertawa.
Siapa Edy Mulyadi?
Edy Mulyadi lahir pada 8 Agustus 1966 di Jakarta. Ia adalah seorang wartawan senior yang telah berkerja di beberapa media.
Diketahui Edy Mulyadi pernah mencalonkan diri sebagai caleg PKS nomor urut 8 daerah pemilihan Jakarta III namun gagal.
Edy memulai karirnya sebagai wartawan sejak tahun 1991 dan telah bekerja dibeberapa media besar seperti Media Indonesia, Metro TV, TPI dan juga Warta Ekonomi.
Diketahui Edy juga dikenal sebagai ustaz, dan menjabat sebagai Sekjen GNPF Ulama sejak Juli 2019. Edy ternyata juga caleg gagal dari PKS dalam pemilihan legislatif April 2019 lalu.
Ia pernah menjadi saksi dalam kasus penembakan anggota Lakar Forum Pembela Islam (FPI) pada Desember 2020 lalu yang terjadi di tol Jakarta-Cikampek KM 50.
(redaksi)