POJOKNEGERI.COM - Wali Kota Samarinda Andi Harun hadiri agenda Launching Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), Gelar Karya Guru/Siswa & Pengumuman Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional pada Kamis (15/12/22) .
Acara ini berlangsung di SDN 013 Jalan Sukorejo Kelurahan Lempake Samarinda Utara, dihadiri oleh Wali kota Samarinda Andi Harun, Ketua komisi IV DPRD Kota Samarinda Sri Puji Astuti,dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin.
Dalam kunjungan ke SDN 013 itu, Andi Harun sempat masuk ke dalam ruang kelas sekolah.
Pantauan awak media, ia juga sempat bercanda dan mengobrol bersama dengan para siswa.
Dilanjutkan kemudian, dengan bincang dengan para guru serta pengecekan lokasi sekolah.
Andi Harun berharap mudah-mudahan SDN 013 Samarinda Utara ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah yang ada di Kota Samarinda,mulai dari menjaga kebersihan,kemudian ada literasi,serta lingkungan teduh.
“Semuanya menjadi berkolaborasi sehingga menghadirkan sekolah yang unggul yang pada akhirnya berdampak pada pembentukan karakter siswa didik kita, menjadi siswa yang memikiki budaya berkelanjutan, peduli terhadap lingkungan, kebersihan, memahami arti dimensi kependudukan serta menjadikan lingkungan sebagai satu kesatuan dari program edukasi, ini yang kami harapkan,” kata Andi Harun pada saat ditemui usai acara.
AH mengatakan bangunan sekolah ini masih ada yang berbahan dasar kayu, dan sepertinya sudah tampak lama, sudah tidak layak, dan ia berkomitmen tahun 2023 ini akan membantu membangun lokasi yang ada di sebelah kiri sekolah.
“Saya lihat sekolah ini tidak memiliki drainase lingkungan, ya mungkin akan kita satukan design lokal ini, pembangunan gedung ini yang akan kita rencanakan, kita akan turunkan konsultan untuk dalam sehari dua hari melakukan pengecekan secara fisik, termasuk mengurangi dampak banjir,”jelasnya.
Ia juga menjelaskan untuk jangka panjangnya memang harus menunggu pembangunan kolam retensi antara Pampang dan Sungai Sirih yang tahun ini sudah akan dimulai.
“Tahun ini, kita akan membuat drainase sekolah kemudian didepan kita akan meminta PUPR untuk mengecek,”kata Andi Harun.
Karena ada juga akibat dari crossing air yang ada di RT 15, Pemkot sudah alokasikan anggaran Rp 300 juta untuk membebaskan lahan masyarakat, agar drainasenya maksimal.
“Dan anggarannya kita sudah alokasikan di APBD Perubahan 2022, rencana fisiknya tahun 2023, mudah - mudahan ini juga bisa membantu mengurangi dalam jangka pendek,” pungkasnya.
(redaksi)