Kejadian kapal tongkang yang hampir karam ini otomatis membuat tercemarnya Sungai Belayan.
Salehuddin jelaskan proses bongkar muat dan pengantaran cangkang sawit ini sudah pasti dilakukan secara industri.
Untuk itu, ia meminta agar ada pengusutan terkait hal ini.
"Dalam proses industri dengan sub kontraktor harus memperhatikan kelangsungan dan keberpihakan ke daerah," ujarnya.
"Harus ada yang bertanggung jawab atas tumpahnya muatan kapal tongkang di Sungai Belayan ini" ujarnya.
Sebelumnya, memang ada tongkang muatan ribuan ton batubara yang karam juga di wilayah sungai itu.
Diduga milik perusahaan batubara PT B di wilayah Kecamatan Tabang, Kukar.
(redaksi)