“PDF penting untuk memastikan ikthtiar dalam penyediaan infrastruktur rumah sakit bisa berjalan baik sesuai ketentuan yang berlaku serta mendapatkan dukungan optimal dari pemangku kepentingan,” ungkapnya.
PDF ini diberikan kepada PJPK untuk penyediaan fasilitas pendampingan penyiapan proyek dan transaksi proyek KPBU. Pemkot Samarinda bersama pendamping PT SMI akan mempersiapkan tahapan selanjutnya untuk proyek KPBU. Antara lain menyusun kajian prastudi kelayakan akhir sampai dengan terlaksananya transaksi (Pemilihan Badan Usaha Pelaksana), termasuk financial close.
Proyek Pengembangan RSUD IA Moeis Samarinda ini menjadi proyek perdana dengan skema KPBU, khususnya untuk infrastruktur kesehatan dengan pola pembiayaan tarif, sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda tidak terbebani. Dalam pengajuan PDF, Pemkot telah berupaya maksimal memenuhi persyaratan yang ditentukan. Di antaranya seperti studi pendahuluan, konsultasi publik, Outline Business Case (OBC), hingga studi banding praktik negara pengembangan infrastruktur rumah sakit dengan skema KPBU.
Usai mendapatkan persetujuan, Pemkot Samarinda akan berkoordinasi dengan Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Kemenkeu RI Brahmantio Isdijoso dalam rangka mendiskusikan beragam hal strategis untuk dapat mengakselerasi proses penyiapan proyek dan transaksi proyek KPBU RSUD IA Moeis ini.
Kick off Meeting Fasilitasi PDF Proyek KPBU Pengembangan RSUD IA Moeis Samarinda oleh Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Keuangan akan dilaksanakan secara daring pada Jumat (28/7/2023) lusa pukul 09.30 WITA.
“Setelah itu, akan diadakan penandatangan perjanjian pelaksanaan Fasilitasi PDF Proyek KPBU Pengembangan RSUD IA Moeis Samarinda oleh Wali Kota Samarinda dan Menteri Keuangan di Kantor Kementerian Keuangan di Jakarta,” tambah Kepala Bagian (Kabag) Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Pemkot Samarinda, Dinvi Kurniadi, S.STP, M.Si.
(*)