Sementara itu, Sunggono ditemui setelah kegiatan mengatakan merasa sangat bersyukur bisa mengikuti Rakor yang menghadirkan para narasumber luar biasa seperti Plt Kepala BKN RI, Gubernur Jabar serta beberapa narasumber lainnya yang menyampaikan terkait sistem bagaimana pemberdayaan SDM kepegawaian di daerah.
Lebih lanjut, berkaitan dengan hasil dari rakor tersebut, ke depan dirinya akan melakukan rapat terbatas dengan BKPSDM Kukar dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya berkenaan dengan beberapa kebijakan terbaru dari pusat agar bisa segera diterapkan di Pemerintah Kabupaten Kukar.
Menurutnya, ke depan sistem pemberdayaan SDM kepegawaian berbasis talenta di Kukar bisa segera diterapkan dan tidak tertinggal jauh dari kabupaten kota lainya di Indonesia yang telah menerapkan sistem tersebut.
“Agar beberapa kebijakan terbaru yang disampaikan oleh pemerintah pusat, baik yang berkenaan dengan ke depan tidak ada lagi seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) tapi semuanya berbasis IT melalui manajemen talenta,” ujar Sunggono.
Ditambahkannya, lewat hasil perbincangan dengan Kepala BKD Jawa Barat terkait capaian sistem pemberdayaan SDM kepegawaian berbasis Teknologi Informasi melalui manajemen talenta yang telah diterapkan di Provinsi Jawa Barat, Pemkab Kukar dikatakannya berkeinginan membangun sistem serupa disarankan untuk bekerjasama dengan Gubernur Jawa Barat terkait mempelajari sistem tersebut.
Menurutnya nantinya hasil kerja sama tersebut SDM di Kukar yang membidangi pemberdayaan ASN akan dimagangkan di BKD Provinsi Jawa Barat beberapa bulan untuk belajar langsung terkait pengelolaan sistem pemberdayaan SDM kepegawaian berbasis IT melalui manajemen talenta.
“Bila nantinya Pemkab Kukar berkeinginan membangun sistem sesuai dengan apa yang telah mereka (red-Provinsi Jawa Barat) capai selama ini, kita disarankan untuk membuat kesepakatan kerja sama dengan Gubernur, yang nantinya SDM di Kukar khususnya ranah pemberdayaan mampu memahami IT, magang di situ di BKD Provinsi Jawa Barat paling lama tiga atau enam bulan dan kembali sudah bisa menerapkan bagaimana menajemen talenta itu bisa dikelola oleh sistem,” tambah Sunggo.
(Advetorial)